Halloween Costume ideas 2015

Informasi baru islam masa kini.

Mei 2015

Orang-orang yang Dijamin Masuk Surga



Keinginan menjadi penghuni surga tidak cukup hanya berdo’a, tapi kita harus berusaha memiliki sifat dan amal calon penghuninya dan usaha itu sekarang dalam kehidupan kita di dunia ini.
1. Memberi Makan.
Makan dan minum merupakan kebutuhan insan yang harus dipenuhi oleh masing-masing orang, namun karena banyak sekali duduk perkara dalam kehidupan manusia, maka banyak orang yang tidak bisa memenuhinya atau bisa memenuhi tapi tidak sesuai dengan standar kesehatan, karena itu, bila kita ingin mendapat jaminan masuk surga, salah satu yang harus kita lakukan dalam hidup ini ialah memberi makan kepada orang yang membutuhkannya.
Rasulullah saw bersabda: “Sembahlah Tuhan Yang Maha Rahman, berikanlah makan, tebarkanlah salam, niscaya kau masuk surga dengan selamat ” (HR. Tirmidzi)
Di dalam hadits lain, Rasulullah saw juga bersabda: “Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang luamya dapat dilihat dari dalamnya dan dalamnya dapat dilihat dari luarnya, Tuhan menyediakannya bagi orang yang memberi makan, menebarkan salam dan shalat malam sementara orang-orang tidur ” (HR. Ibnu Hibban).
Terdapat pula hadits senada soal ini yang perlu kita perhatikan: “Di surga terdapat kamar-kamar yang luarnya dapat dilihat dari dalamnya dan dalamnya dapat dilihat dari luarnya”. Abu Malik Al Asy’ari berkata: “buat siapa wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Bagi orang yang berucap baik, memberi makan, dan di melalui malam dengan shalat sementara orang-orang tidur” (HR. Thabrani, Hakim, Bukhari dan Muslim).
Bahkan teman Abdullah bin Salam mendengar pesan Nabi kepada para teman yang berbunyi: “Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah kekerabatan silaturrahim, shalatlah diwaktu malam sementara orang-orang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat ” (HR. Tirmidzi, ibnu Majah dan Hakim).
2. Menyambung Silaturrahim.
Hubungan antar sesama insan harus dijalin dengan sebaik-baiknya, antara sesama saudara dalam iman, terutama yang berasal dari rahim ibu yang sama yang kemudian disebut dengan saudara dalam nasab.
Bila ini selalu kita perkokoh, maka di dalam hadits di atas, kita mendapatkan jaminan surga dari Rasulullah saw, sedangkan bila kita memutuskannya, maka kitapun terancam tidak masuk surga.
Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang suka memutuskan, Sufyan berkata dalam riwayatnya: yakni memutuskan tali persaudaraan ” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Ketika Rasulullah saw bertanya kepada pada teman perihal maukah saya beritahukan kepada kalian perihal orang yang akan menjadi penghuni surga? diantaranya dia menjawab: Seorang laki-laki yang mengunjungi saudaranya di penjuru kota dengan nrimo karena Allah ” (HR. Ibnu Asakir, Abu Na’im dan Nasa’i).
3. Shalat Malam
Tempat terpuji di sisi Tuhan swt ialah surga yang penuh dengan kenikmatan yang tiada terkira, hasilnya salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk bisa diberi kawasan yang terpuji itu ialah dengan melaksanakan shalat tahajjud ketika banyak insan yang tertidur lelap, Tuhan swt berfirman: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kau sebagai suatu ibadah perhiasan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kau ke kawasan yang Terpuji ” (QS Al Isra [17]:79).
Manakala seseorang sudah rajin melaksanakan shalat tahajjud, ia merasa menjadi seorang yang begitu erat dengan Tuhan swt dan bukti kedekatannya itu ialah dengan tidak melaksanakan penyimpangan dari ketentuan Tuhan swt meskipun peluang untuk menyimpang sangat besar dan bisa jadi ia mendapatkan keuntungan duniawi yang banyak.
4. Memudahkan Orang Lain.
Dalam hidupnya, ada ketika insan mengalami kesenangan hidup dengan segala kemudahannya, namun pada ketika lain bisa jadi ia mengalami kesulitan dan kesengsaraan.
Karena itu, sesama insan idealnya bisa saling memudahkan, termasuk dalam jual beli. Manakala kita sudah bisa memudahkan orang lain, maka salah satu faktor yang membuat insan mendapat jaminan surga telah diraihnya.
Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya seorang lelaki masuk surga. Dia ditanya: “Apa yang dulu kau kerjakan?”. Dia menjawab, dia ingat atau diingatkan, dia menjawab: “Aku berjual beli dengan insan lalu saya memberi tempo kepada orang yang dalam kesulitan dan mempermudah urusan dengan pembayaran dengan dinar atau dirham”. Maka dia diampuni (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
Apabila dalam hidup ini kita suka memudahkan kesulitan yang dialami orang lain, maka kitapun akan mendapatkan fasilitas dalam kehidupan di dunia ini maupun di alam abadi kelak.
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, Tuhan memudahkannya di dunia dan akhirat ” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
5. Berjihad.
Islam merupakan agama yang harus disebarkan dan ditegakkan dalam kehidupan di dunia ini, bahkan ketika dengan karena disebarkan dan ditegakkan itu ada pihak-pihak yang tidak menyukainya, lalu mereka memerangi kaum muslimin, maka setiap umat Islam harus memiliki semangat dan tanggungjawab untuk berjihad dengan pengorbanan harta dan jiwa sekalipun.
Manakala kaum muslimin mau berjihad, maka Tuhan swt menyediakan surga untuk siapa saja yang berjihad di jalan-Nya, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: “Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama Dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. dan mereka Itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung. Tuhan telah menyediakan bagimereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar” (QS At Taubah [9]:88-89).
Di dalam hadits, Rasulullah saw juga bersabda perihal jaminan Tuhan swt kepada orang yang berjihad dengan surga: Ada tiga orang yang semuanya dijamin Tuhan azza wajalla, yaitu: seorang lelaki yang pergi untuk berperang dijalan Allah, maka ia dijamin oleh Tuhan hingga Tuhan mewafatkannya, lalu memasukkannya ke surga dengan segala pahala atau harta rampasan perang yang diperolehnya. Dan seseorang yang pergi ke masjid, maka dia dijamin oleh Tuhan hingga Tuhan mewafatkannya lalu memasukkannya ke surga atau mengembalikannya dengan pahala atau harta yang diperolehnya; dan seseorang yang masuk ke rumahnya dengan mengucapkan salam, maka dia dijamin olehAllah azza wajalla (HR. Abu Daud).
Bahkan orang yang berjihad dan mati syahid meskipun dahulunya ia kafir dan pernah membunuh kaum muslimin dijamin masuk surga, Rasulullah saw bersabda: Allah tertawa kepada dua orang yang saling membunuh yang keduanya masuk surga. Para teman bertanya: “Bagaimana yang Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Yang satu (muslim) terbunuh (dalam peperangan) lalu masuk surga. Kemudian yang satunya lagi (kafir) taubatnya diterima oleh Tuhan ke dalam Islam, kemudian dia berjihad dijalan Tuhan lalu mati syahid (HR. Muslim dah Abu Hurairah ra).
6. Tidak Sombong.
Takabbur atau sombong ialah menganggap dirinya lebih dengan meremehkan orang lain, hasilnya orang yang takabbur itu seringkali menolak kebenaran, apalagi bila kebenaran itu datang dari orang yang kedudukannya lebih rendah dari dirinya.
Oleh karena itu, bila kita mati dalam keadaan terbebas dari kesombongan amat mendapatkan jaminan masuk surga, Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang mati dan ia terbebas dari tiga hal, yakni sombong, fanatisme dan utang, maka ia akan masuk surga ” (HR. Tirmidzi).
Takabbur merupakan salah sifat yang diwariskan oleh iblis laknatullah, dengan karena itulah ia divonis berdosa dan akan dimasukkan ke neraka, Tuhan swt berfirman: Sesungguhnya Kami telah menciptakan kau (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “bersujudlah kau kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang sujud. Tuhan berfirman: Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu?. Iblis menjawab: saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah. Tuhan berfirman: turunlah kau dari syurga itu, karena kau tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, bekerjsama kau termasuk orang-orang yang hina (QS Al A’raf[7]: 11-13, lihat pula QS Mukmin [40]: 60).
Manakala seseorang berlaku sombong, sangat kecil peluang baginya untuk bisa masuk ke dalam surga, di dalam hadits, Rasulullah saw bersabda:”Tidak masuk syurga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari sifat kesombongan ” (HR. Muslim).
7. Tidak Memiliki Fanatisme Yang Berlebihan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa insan termasuk kaum muslimin hidup dengan latar belakang yang berbeda-beda, termasuk latar belakang kelompok, baik karena kesukuan, kebangsaan maupun golongan-golongan ber-dasarkan organisasi maupun paham keagamaan dan partai politik, hal ini disebut dengan ashabiyah.
Para saha-bat seringkali dikelompokkan menjadi dua golongan, yakni Muhajirin (orang yang berhijrah dari Makkah ke Madinah) dan Anshar (orang Madinah yang memberi pertolongan kepada orang Makkah yang berhijrah). Pada dasarnya golongan-golongan itu tidak masalah selama tidak hingga pada fanatisme yang berlebihan sehingga tidak mengukur kemuliaan seseorang berdasarkan golongan.
Manakala seseorang memiliki fanatisme yang berlebihan terhadap golongan sehingga segala pertimbangan dan penilaian terhadap sesuatu berdasarkan golongannya, bukan berdasarkan nilai-nilai kebenaran, maka hal ini sudah tidak bisa dibenarkan, inilah yang disebut dengan ashabiyah yang sangat dilarang di dalam Islam.
Bila kita mati terbebas dari hal ini, dijamin masuk surga oleh Rasulullah saw dalam hadits di atas, namun tidak masuk surga seseorang yang mati dalam keadaan demikian, karena Rasulullah saw tidak mau mengakui orang yang demikian itu sebagai umatnya.
Hal ini terdapat dalam hadits Nabi saw: “Bukan golongan kau orang yang menyeru kepada ashabiyah, bukan golongan kami orang yang berperang atas ashabiyah dan bukan golongan kami orang yang mati atas ashabiyah ” (HR. Abu Daud)
8. Terbebas Dari Utang.
Dalam hidup ini, insan seringkali melaksanakan kekerabatan muamalah dengan sesamanya, salah satunya ialah transaksi jual beli. Namun dalam proses jual beli tidak selalu hal itu dilakukan secara tunai atau seseorang tidak punya uang padahal ia sangat membutuhkannya, maka iapun meminjam uang untuk bisa memenuhi kebutuhannya, inilah yang kemudian disebut dengan utang.
Sebagai manusia, apalagi sebagai muslim yang memiliki harga diri, sedapat mungkin utang itu tidak dilakukan, apalagi kalau tidak bisa membayarnya, kecuali memang sangat darurat, karena itu seorang muslim harus hati-hati dalam masalah utang.
Rasulullah saw bersabda: “Berhati-hatilah dalam berutang, bekerjsama berutang itu suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) pada siang hari ” (HR. Baihaki)
Namun apabila insan yang berutang tidak mau memperhatikan atau tidak mau membayarnya, maka hal itu akan membawa keburukan bagi dirinya, apalagi dalam kehidupan di alam abadi nanti.
Hal ini karena utang yang tidak dibayar akan menggerogoti nilai kebaikan seseorang yang dikakukannya di dunia, kecuali bila ia memang tidak mempunyai kemampuan untuk membayarnya.
Rasulullah saw bersabda: “Utang itu ada dua macam, barangsiapa yang mati meninggalkan utang, sedangkan ia berniat akan membayarnya, maka saya yang akan mengurusnya, dan barangsiapa yang mati, sedangkan ia tidak berniat akan membayarnya, maka pembayarannya akan diambil dari kebaikannya, karena di waktu itu tidak ada emas dan perak ” (HR. Thabrani).
9. Peka Terhadap Peringatan.
Peka terhadap peringatan membuat seseorang mudah mendapatkan segala peringatan dan pesan yang tersirat dari siapapun supaya waspada terhadap segala ancaman dalam kehidupan di dunia dan akhirat, sikap ini merupakan sesuatu yang amat penting karena setiap insan amat membutuhkan peringatan dari orang lain, hasilnya orang menyerupai itu akan mudah menempuh jalan hidup yang benar sehingga mendapat jaminan akan masuk ke dalam surga.
Orang menyerupai ini digambarkan oleh Rasulullah saw sebagai orang yang berhati menyerupai burung sebagaimana disebutkan dalam sabdanya: “Akan masuk surga kelak kaum-kaum yang hati mereka menyerupai hati burung ” (HR. Ahmad dan Muslim).
10. Menahan Amarah
Al ghadhab atau marah merupakan salah satu sifat yang sangat berbahaya sehingga ia telah menghancurkan manusia, baik secara langsung maupun kelompok. Ada beberapa ancaman dari sifat marah yang harus diwaspadai.
Pertama, merusak iman, karena semestinya bila seseorang sudah beriman dia akan memiliki adab yang mulia yang salah satunya ialah bisa mengendalikan dirinya sehingga tidak mudah marah kepada orang lain.
Rasulullah saw bersabda: “Marah itu dapat merusak keyakinan menyerupai pahitnya jadam merusak manisnya madu ” (HR. Baihaki).
Kedua, mudah mendapatkan murka dari Tuhan swt terutama pada hari kiamat, karena itu pada ketika kita hendak marah kepada orang lain mestinya kita segera mengingat Tuhan sehingga tidak melampiaskan kemarahan dengan hal-hal yang tidak benar.
Allah swt berfirman sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Qudsi:
“Wahai anak Adam, ingatlah kepada-Ku ketika kau marah. Maka Aku akan mengingatmu bila Aku sedang marah (pada hari akhir) “.
Ketiga, mudah marah juga akan mudah menyulut kemarahan orang lain sehingga kekerabatan kita kepada orang lain bisa menjadi renggang bahkan terputus sama sekali. Oleh karena itu, seseorang gres disebut sebagai orang yang berpengaruh ketika ia bisa mengendalikan dirinya pada ketika marah sehingga kemarahan itu dalam rangka kebenaran bukan dalam rangka kebathilan.
Rasulullah saw bersabda: “Orang berpengaruh bukanlah yang dapat mengalahkan musuh, namun orang yang berpengaruh ialah orang yang dapat mengontrol dirinya ketika marah ” (HR. Bukhari dan Muslim).
Apabila seseorang bisa menahan amarahnya, maka dia akan mendapatkan nilai keutamaan yang sangat besar dari Tuhan swt, dalam hal ini Rasulullah saw menyebutkan jaminan surga untuknya: “Janganlah engkau marah dan surga bagimu ” (HR. Ibnu Abid Dunya dan Thabrani).
11. Ikhlas Menerima Kematian Anak dan OrangYangDicintai.
Setiap orang yang berumah tangga pasti mendambakan punya anak, karena anak itu menjadi cita-cita masa depan dan kesinambungan keluarga. Karenanya bahagia sekali seseorang bila dikaruniai anak, baik laki maupun perempuan.
Karena itu ketika anak lagi disayang dan amat diharapkan untuk mencapai masa depan yang baik tapi tiba-tiba meninggal dunia, maka banyak orang bau tanah yang tidak nrimo mendapatkan kenyataan itu. Bila sebagai orang bau tanah kita nrimo mendapatkan kematian anak, maka hal ini bisa memberi jaminan kepada kita untuk bisa masuk surga.
Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah mati tiga anak seseorang, lalu dia merelakannya (karena Allah) kecuali dia rnasuk surga”. Seorang wanita bertanya: “atau dua orang anak juga, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab: “atau dua anak” (HR. Muslim).
Meskipun demikian, sedih atas kematian anak tetap boleh dirasakan karena tidak mungkin rasanya kematian anggota keluarga tanpa kesedihan, Rasulullah saw sendiri amat sedih atas kematian anaknya, namun kesedihan yang tidak boleh berlebihan menyerupai meratap.
Dalam suatu hadits dijelaskan: Anas ra berkata: Ketika Rasulullah saw masuk melihat Ibrahim (puteranya) yang sedang menghembuskan nafasnya yang terakhir, maka kedua mata Rasulullah saw bertinang-linang ketika ia wafat, sehingga tampak air mata mengalir di muka beliau. Abdurrahman bin Auf berkata: “Engkau demikianjuga ya Rasulullah?”. Jawab Nabi: “Sesungguhnya ini sebagai tanda rahmat dan belas kasihan”, Lalu beliaubersabda: “Mata berlinang dan hati merasa sedih, tapi kami tidak berkata kecuali yang diridhai Tuhan dan kami sungguh berduka cita karena berpisah denganmu hai Ibrahim (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Di dalam hadits lain, jaminan surga juga diberikan Tuhan swt kepada orang yang ridha mendapatkan kematian orang yang dicintainya dalam kehidupan di dunia ini.
Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda dalam hadits qudsi: “Tidak ada pembalasan dari bagi seorang hamba-Ku yang percaya, bila Aku mengambil kekasihnya di dunia, kemudian ia ridha dan berserah kepada-Ku, melainkan surga ” (HR. Bukhari).
12. Bersaksi Atas Kebenaran Al-Qur’an.
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang tidak perlu diragukan lagi kebenarannya oleh setiap muslim, namun kenyataan menunjukkan tidak semua muslim mau bersaksi dalam arti menjadi pembela kebenaran Al-Qur’an dari orang yang menentang dan meragukannya, bahkan tidak sedikit muslim yang akhimya larut dengan upaya kalangan non muslim yang berusaha meragukan kebenaran mutlak Al-Qur’an.
Bersaksi atas kebenaran Al-Qur’an juga harus ditunjukkan dengan penyebaran nilai-nilainya dalam kehidupan masyarakat dan yang lebih penting lagi ialah kebenaran Al-Qur’an itu ditunjukkan dalam sikap dan prilakunya sehari-hari.
Orang menyerupai inilah yang mendapat jaminan masuk surga oleh Tuhan swt sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: Dan apabila mereka mende-ngarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kau lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari Kitab-Kitab mereka sendiri); seraya berkata: “Ya Tuhan Kami, Kami telah beriman, Maka catatlah Kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Ouran dan kenabian Muhammad saw). Mengapa Kami tidak akan beriman kepada Tuhan dan kepada kebenaran yang datang kepada Kami, Padahal Kami sangat ingin supaya Tuhan Kami memasukkan Kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh ?”. Maka Tuhan memberi mereka pahala terhadap Perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah jawaban (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang nrimo keimanannya).(QS. Al-Maidah: 5]: 83-85).
13. Berbagi Kepada Orang Lain.
Banyak kebaikan yang harus kita lakukan dalam hidup ini sehingga kebaikan-kebaikan yang kita laksanakan itu membuat kita menjadi insan yang dirasakan manfaat eksistensi kita bagi orang lain sehingga apapun yang kita miliki memberi manfaat yang besar bagi orang lain apalagi bila hal itu memang amat dibutuhkan oleh manusia.
Salah satunya ialah bila seseorang memperlihatkan binatang ternak yang dimiliki menyerupai kambing untuk kemudian dinikmati susu-nya oleh banyak orang. Bila ini dilakukan, jaminan surga dijanjikan oleh Tuhan swt
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah saw: “Empat puluh kebaikan yang paling tinggi ialah derma seekor kambing yang diperah susunya. Tidak seorangpun yang melaksanakan salah satu darinya dengan mengharapkan pahala dan membenarkan apa yang dijanjikan karenanya, kecuali Tuhan memasukkannya ke dalam surga ” (HR. Bukhari).
14. Hakim Yang Benar.
Dalam hidup ini banyak sekali perkara antar insan yang harus diselesaikan secara hukum sehingga diharapkan pengadilan yang bisa memutuskan perkara secara adil, untuk itu diharapkan hakim yang adil dan bijaksana sehingga ia bisa memutuskan perkara dengan sebaik-baiknya. Bila ada hakim yang baik, maka ia akan mendapat jaminan bisa masuk ke dalam surga.
Rasulullah saw bersabda: Hakim-hakim itu ada tiga golongan, dua golongan di neraka dan satu golongan di surga: Orang yang mengetahui yang benar lalu memutus dengannya, maka dia di surga. Orang yang memperlihatkan keputusan kepada orang-orang di atas kebodohan, maka dia itu di neraka dan orang yang mengetahui yang benar lalu dia menyeleweng dalam memperlihatkan keputusan, maka dia di neraka (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’l, Ibnu Majah dan Hakim).
Oleh karena itu, ketika seorang muslim menjadi hakim, maka ia harus menjadi hakim yang benar, yakni hakim yang tahu perihal kebenaran dan ia memutuskan perkara secara benar.



Syurga di ujung borneo
Wisata Pantai Temajuk di Daerah Kecamatan Paloh


Wisata Pantai Temajuk di Daerah Kecamatan Paloh , Pantai Temajuk terletak di ujung utara bab barat Kalimantan Barat yaitu tempat yang paling diminati para penggemar wisata pantai. Pantai Temajuk terletak di Desa Temajuk Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas merupakan salah satu tempat wisata di Kalimantan Barat yang tidak boleh anda lewatkan karena daerah Paloh terkenal dengan wisata pantai, salah satu tempat wisata yang terkenal akan keindahan pantainya yaitu Temajuk dan Pulau Selimpai. Mengenal pantai Temajuk sekarang lebih mudah di susukan walaupun sedikit extreme tetapi masih banyak orang berbondong-bondong untuk melihat keindahan pantai Temajuk karena sangat memuaskan bagi orang yang berwisata di sana, dan yang lebih menarik lagi daerah Temajuk berbatasan dengan Teluk Melano, Malaysia. Biasanya kita mampu masuk dan berfoto-foto di luar negeri sekalian dengan batas waktu yang telah disepakati tentunya.



Pantai Temajuk memiliki garis pantai yang cukup panjang yaitu kurang lebih 60 kilometer, keseruan di Temajuk bukan hanya keindahan pantainya bila anda beruntung anda mampu melihat salah satu hewan yang tergolong langka dan dilindungi yaitu Penyu yang biasanya datang ke pesisir pantai pada malam hari. Tak heran kalau banyak orang yang mengincar tempat ini hanya karena ingin melihat hewan penyu tersebut, karena memang susah untuk ditemukan di tempat lain di Kalimantan Barat khususnya. Saya hampir setiap liburan berencana pergi ke tempat ini, namun seringkali tidak jadi karena ada kendala setiap kali ingin kesana. Jalur susukan untuk pergi ke Temajuk ada dua yaitu jalur darat dan laut. Dengan menggunakan jalur darat lebih banyak lagi keseruan untuk para penggemar wisata tentunya.

allah swt berfirman dalm [ Q. S. Fushshilat : 53 ]
“Kami akan menawarkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga terperinci bagi mereka bahwa Al Alquran itu yaitu benar. Tiadakah cukup bahwa bekerjsama Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”
Seorang mukmin akan melihat segala apa yg diciptakan oleh Yang Mahakuasa dengan penuh takjub. Jika kita bertemu dengan hal yg merusak iman. Maka kita segera berpaling.
            

Fasilitas Penginapan Pantai Temajuk
Bagi wisatawan yang berasal dari tempat jauh, jangan bimbang ingin pergi ke sini, karena di Desa Temajuk juga terdapat villa yang unik, sehingga mampu membuat anda betah berada di sini. Pembangunan Villa hasil kerjasama pemerintah Daerah Kabupaten Sambas bersama warga sekitar tersebut merupakan salah satu bukti bahwa Pantai Temajuk sangat digemari pengunjung dengan harga yang termasuk murah sekitar Rp.150.000,00 rupiah hingga dengan Rp.300,00,00 rupiah. Apalagi dengan menghadap eksklusif ke tempat pantai, sehingga anda mampu juga menikmati keindahan pantai dari villa tersebut.

Bagaimana? anda tertarik untuk berlibur kesini? cukup memuaskan loh kalau menurut saya, tidak bakalan rugi karena tempat ini sangat indah. Saya juga punya niat dan pasti akan ke sana nantinya. 

Namun tak kalah menarik yaitu villa yang didirikan oleh pemerintah Kabupaten Sambas bersama warga sekitar yang sangat menarik yaitu bentuk dan tempatnya yang sangat strategis untuk menikmati Indahnya Pantai Temajuk ini. Mari kita lihat hasil jepret-jepret dari foto salah satu akun instagram dari Kalimantan Barat juga. Villa ini diberi nama Villa Kelapa Dua.


Saya jamin anda pasti betah berada di sana, desain villa kelapa dua yang unik dan tempat yang strategis untuk menikmati keindahan pantai temajuk ini akan memanjakan anda hingga lupa untuk pulang ke rumah he he. Apalagi kalau aktivitas malamnya di isi dengan menunggu kedatangan penyu datang ke pesisir pantai Temajuk, Pasti akan lebih seru kan. Mungkin hanya hingga di sini saja penjelasan saya tentang wisata Pantai Temajuk di Daerah Kecamatan Paloh.

Subhnallah ..

Wisata Menarik di Danau Sebedang Kalimantan Barat

Wisata Menarik di Danau Sebedang, sudah tidak abnormal lagi bagi masyarakat kabupaten Sambas daerah wisata satu ini cukup populer oleh alasannya yaitu itu saya sebagai salah satu penduduk asli Sambas ingin mempublikasikan kepada masyarakat Indonesia semoga mampu melirik keindahan daerah wisata di Kalimantan Barat. Seperti yang kita ketahui bahwa keindahan alam di Kalbar masih belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia apalagi hingga ke luar Negeri, hal tersebut membuat saya merasa tertarik untuk membangun sebuah berita yang mungkin bermanfaat bagi kita semua, salah satunya yang akan saya bagikan yaitu daerah wisata di Danau Sebedang.


Keberadaan Danau Sebedang terletak di desa Sebedang kabupaten Sambas, provinsi Kalimantan Barat, danau ini memang cukup jauh dari ibukota namun bagi pecinta wisata tentu jarak tempuh tidak kuat bagi mereka, keindahan alam yang alami dan pengalaman di banyak sekali daerah wisata cukup untuk membayar jarak dan biaya yang dikeluarkan oleh pecinta wisata. Oleh alasannya yaitu itu danau ini sering di datangi pengunjung dari banyak sekali daerah apalagi penduduk lokal menikmati liburan di danau ini menjadi pilihan utama bagi mereka. Hal ini menunjukan bahwa Keindahan Danau Sebedang sangat menarik dan banyak diminati bagi masyarakat, hal tersebut cukup untuk menggelitik saya untuk mempublikasikan keindahan danau ini.


Gambar di atas merupakan salah satu penampakan dari keindahan danau dan akan lebih bagus lagi kalau anda melihat pribadi ketika berada di sana. Lihatlah air yang jernih dan luasnya danau yang dikelilingi bukit-bukit pastinya suasana di danau akan menawarkan anda kenyamanan yang cukup memuaskan bagi para pengunjung, di sisi kanan danau ini terdapat hutan lindung yang dikenal dengan gunung Majau. Danau ini juga memiliki daerah berteduh yang memang dibuat khusus untuk pengunjung, konon katanya pada zaman dahulu danau ini pernah dijadikan tempat pemandian raja Sambas mungkin karena air yang jernih dan pemandangan yang bagus membuat raja Sambas tertarik untuk mengakibatkan danau ini sebagai daerah pemandian.

Indahnya Danau Sebedang
Jika anda ingin menikmati indahnya Danau Sebedang tentunya masuk ke Danau ini tidaklah gratis anda harus bayar kalau ingin menikmati keindahan danau ini dengan harga yang sangat bersahabat. Anda juga mampu menyewa banyak sekali perlengkapan menyerupai alat pancing, perahu, perlengkapan selam dan masih banyak lagi yang mampu anda lakukan disini. Menikmati keindahan danau dengan menggunakan perahu maupun memancing yaitu cara yang sangat digemari pengunjung. Tapi ada juga pengunjung yang suka menikmati dengan cara yang lebih extreme lagi yaitu dengan naik ke bukit-bukit yang berada di pinggiran danau tersebut.
Kalau kita membaca Alquran salah, memasang kancing terbalik, Utk hal-hal yg kurang sempurna, maka ucapkanlah subhanallah. Dan ketika melihat kebesaran Tuhan maka ucapkanlah masya Allah.

Perlu diketahui juga bahwa Sebedang memiliki sejarah yang dipercaya pada dari zaman dahulu hingga sekarang yaitu kisah rakyat yang sangat dikenal yaitu cerita Bujang Nadi dan Dare Nangdung cerita ini merupakan kisah Legenda masyarakat Sambas dan sekitarnya, anda juga mampu berkunjung di makam mereka yang tidak jauh dari Danau Sebedang.

Tips Wisata di Danau Sebedang, rute yang akan anda tempuh kalau memulai perjalanan dari ibukota Pontianak anda akan melewati rute kota Singkawang - Sambas. Jika anda ingin pergi kesini pastikan memiliki perlengkapan pancing kalau ingin memancing, selam dan tentunya membawa uang :). Bawalah sahabat atau keluarga semoga anda mampu menikmati keindahan alam bersama mereka dan sempatkan untuk mengambil gambar danau sebedang semoga mampu menyimpang pengalaman ketika berada di sana. Ada satu hal lagi yang terpenting yaitu taatilah peraturan yang berlaku di sana demi kenyamanan bersama kata pepatah "dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung".



"MUNGKINKAH MENJADI KENANGAN"


yang dulu ku tak mengenal sosok kalian
sosok yang tak mungkin pernah ku temui pada sosok orang lain
 yang kurindukan ialah kelucuan kalian
kepedulian, kekocakkan, dan tawa yang pernah kita buat bersama..
agar selama tiga tahun kisah yang pernah luka  ukirkan selaalu mengabdi
di pikiran dan memori di hati..
ingatkah kalian hari-hari yang kita lalui bersama banyak terekam kenangan -kenangan yang indah..
mulai dari kalian yang menciptakan tawa dan seyum yang tulus


ku tau kalian yaitu sahabat yang terbaik 
terbaik untuk mengisi kejenuhan 
dan kebahagiaan bersama yaitu kalian..
kalian yang kujumapi sekarang..

kangen kalian I LOVE YOU SAHABAT KU....

Cara Berbakti Kepada Ibu Yang Sudah Meninggal


Terdapat hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ada yang bertanya kepada beliau,
يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ نَعَمْ الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا
“Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, adakah tersisa perbuatan bakti kepada orang renta yang masih mampu saya lakukan sepeninggal mereka ? RasulullahShallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : ‘Berdoa untuk mereka, memohonkan ampunan, melakukan komitmen mereka, menyambung tali silaturahim yang hanya terhubung melalui mereka serta memuliakan teman-teman mereka‘” (HR. Ahmad 3/279, Bukhari dalam kitab “Adabul Mufrad”, Abu Daud no. 5142)
Ini semuanya merupakan berbakti kepada orang renta setelah keduanya meninggal. Kami menasehatkan supaya engkau berdoa dan memohon ampun bagi ibumu, melakukan wasiatnya, memuliakan sahabat-sahabatnya, menyambung silaturahmi dengan kerabat-kerabatnya. Semoga Yang Mahakuasa mampu memberi taufik kepadamu dan memudahkan urusannya. Semoga Yang Mahakuasa mendapatkan amal kita, amin. 
Wallahua’lam..




Inilah Beberapa Perbuatan Wanita yang Dilaknat Allah



betapa Yang Mahakuasa meninggikan derajat wanita, akan tetapi banyak wanita yang justru merendahkan sendiri derajatnya. Inilah Beberapa Perbuatan Wanita yang Dilaknat Allah, semoga kita terjauh dari beberapa hal ini.
Di dalam shahih Muslim disebutkan riwayat dari sahabat Abdullah bin Mas’ud,Ia berkata: "Allah mengutuk wanita-wanita pembuat tato dan wanita-wanita yang minta dibuatkan tato, wanita-wanita yang mencukur rambut wajah (bulu alis, dsb) dan wanita-wanita yang minta dihilangkan rambut wajahnya serta wanita-wanita yang merenggangkan gigi demi kecantikan yang merubah ciptaan Allah."
Dari hadits tersebut kita mampu mengetahui beberapa wanita yang perbuatannya Yang Mahakuasa laknat:
1. Wanita pembuat tato dan yang minta dibuatkan tato
Zaman sekarang rasanya tato bukan lagi dominasi para cecunguk atau preman, bahkan banyak wanita yang membuat tato di sekujur tubuhnya tanpa mengetahui bahwa Islam melarang hal ini dan bahkan Yang Mahakuasa sangat keras melaknat perbuatan yang sebenarnya amat merusak badan ini.
2. Wanita yang mencukur rambut wajah (alis mata, dan lainnya) dan yang meminta untuk dicukur rambut wajahnya
Imam Nawawi mengatakan : “Dan perbuatan ini (mencukur bulu/rambut yang tumbuh di wajah) kecuali apabila tumbuh diwajah wanita kumis dan jenggot maka tidak haram untuk menghilangkannya bahkan mustahabb” kemudian dia menambahkan :”bahwasanya larangan itu tertuju pada bulu alis dan apa yang dipinggir wajah ( bersahabat pendengaran ) “( syarah An-Nawawi ‘ala muslim 14/106 )
3. Wanita yang merenggangkan giginya hanya demi kecantikan
Definisi Alfalj (pangur gigi) ialah menjauhkan jarak antara gigi atas dengan gigi bawah. Biasanya dilakukan oleh orang renta yang usianya sudah lanjut, dilakukan untuk mampu tetap infinit muda serta’ memperindah gigi, karena tonjolan yang lembut pada gigi itu hanya milik anak kecil saja.
Jika wanita sudah berusia senja maka tonjolan-tonjolan gigi itu akan mengeras, lalu dilembutkan (dipangur) dengan alat pelembut semoga kelihatan mengagumkan dan muda. Ini dinamakan juga dengan Al-Wasyr.
4. Wanita yang menolak permintaan suaminya untuk bekerjasama intim
“Apabila suami mengajak istrinya ke daerah tidurnya lalu istri enggan sehingga suami marah pada malam harinya, malaikat melaknat sang istri hingga waktu subuh.” (HR. Bukhari: 11/14)
“Apabila seorang suami mengajak istrinya untuk berkumpul, hendaknya wanita itu mendatanginya sekalipun dia berada di dapur.” (HR. Tirmidzi: 4/387, Shahih)
5. Wanita yang tidak mensyukuri kebaikan suaminya
Thalhah bin Ubaidillah ra. mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Wanita yang berkata kepada suaminya, "Aku tidak melihat kebaikanmu sama sekali, melainkan Yang Mahakuasa Swt. memutuskan-rahmatnya kepadanya pada hari selesai zaman "
"Rasulullah SAW. juga bersabda: "Sesungguhnya Yang Mahakuasa tidak mau memandang wanita (istri) yang tidak mau bersyukur kepada suaminya,padahal dia masih membutuhkannya,"
6. Wanita yang meminta cerai tanpa alasan syari
"Wanita yang meminta suaminya untuk menalak tanpa ada alasan yang mendesak, maka haram baginya anyir surga, (HR. Ibnu Hibban, dan Al-Hakim dari Thazauban budak Rasulullah SAW)
7. Wanita yang menunjukkan auratnya pada lelaki lain
Rasulullah bersabda :
"Wanita yang melepas pakaiannya di luar rumahnya, ialah menunjukkan tubuhnya pada lelaki lain, maka Yang Mahakuasa akan membedah tutup tubuhnya "
(HR. Imam Ahmad, Thabrani, Ibnu Majah, Al Hakim,dan Al Baihaqi)
8. Wanita yang menyambung rambut dan minta disambung rambutnya
Diriwayatkan dari ‘Aisyah : “Seorang perempuan Anshar telah kawin, dan sesungguhnya dia sakit sehingga gugurlah rambutnya, kemudian keluarganya bermaksud untuk menyambung rambutnya, tetapi sebelumnya mereka bertanya dulu kepada Nabi, maka jawab Nabi: Yang Mahakuasa melaknat perempuan yang menyambung rambut dan yang minta disambung rambutnya.” (HR. Bukhari 5934)
Demikianlah beberapa perbuatan wanita yang mendapat kebencian dan laknat Allah, semoga kita mampu menjadi wanita taat yang terjauh dari sifat suka mengubah ciptaan Yang Mahakuasa dan melanggar laranganNya yang penuh dengan hikmah.


PERISTIWA-PERISTIWA DI ALAM KUBUR



Allâh Azza wa Jalla berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan mencicipi mati. Dan bersama-sama pada hari selesai zaman sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imrân/3:185]
Allâh Azza wa Jalla menunjukkan pemberitaan umum kepada seluruh makhluk, bahwa setiap jiwa akan mencicipi kematian. Hanya Allâh Yang Maha Hidup, tidak akan mati. Adapun jin, manusia, malaikat, semua akan mati.
Kematian merupakan hakekat yang menakutkan. Dia akan mendatangi seluruh orang yang hidup dan tidak ada ilahi menolak maupun menahannya. Maut merupakan ketetapan Allâh Azza wa Jalla . Ini yaitu hakekat yang sudah diketahui. Maka sepantasnya kita bersiap diri menghadapinya dengan kepercayaan sejati dan amal shalih yang murni.
Di dalam goresan pena ini insya Tuhan akan kami sampaikan beberapa peristiwa yang terjadi di alam kubur sehingga menimbulkan kita lebih waspada dalam menjalani kehidupan dunia ini supaya selamat di alam kubur.

ALAM KUBUR MENAKUTKAN
Hani’ Radhiyallahu anhu , bekas budak Utsmân bin Affân Radhiyallahu anhu , berkata, “Kebiasaan Utsman Radhiyallahu anhu jikalau berhenti di sebuah kuburan, dia menangis hingga membasahi janggutnya. Lalu dia Radhiyallahu anhu ditanya, ‘Disebutkan wacana surga dan neraka tetapi engkau tidak menangis. Namun engkau menangis dengan alasannya yaitu ini (melihat kubur), (Mengapa demikian?)’ Beliau, ‘Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, (yang artinya) ‘Kubur yaitu persinggahan pertama dari (persinggahan-persinggahan) akhirat. Bila seseorang selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah darinya; bila seseorang tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih berat darinya.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang lebih angker daripada kubur.’” [HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Mâjah; dihasankan oleh syaikh al-Albâni]
Karena fase setelah kubur lebih mudah bagi yang selamat, maka ketika melihat surga yang disiapkan Allâh Azza wa Jalla dalam kuburnya, seorang Mukmin mengatakan, “Ya Rabb, segerakanlah selesai zaman supaya saya kembali ke keluarga dan hartaku.” Sebaliknya, orang-orang kafir, ketika melihat adzab pedih yang disiapkan Allâh Azza wa Jalla baginya, ia berseru, “Ya Rabb, jangan kau datangkan kiamat.” Karena yang akan datang setelahnya lebih pedih siksanya dan lebih menakutkan.

GELAPNYA ALAM  KUBUR
Hal iniditunjukkan oleh hadits shahih :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ – أَوْ شَابًّا – فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عَنْهَا – أَوْ عَنْهُ – فَقَالُوا مَاتَ. قَالَ « أَفَلاَ كُنْتُمْ آذَنْتُمُونِى ». قَالَ فَكَأَنَّهُمْ صَغَّرُوا أَمْرَهَا – أَوْ أَمْرَهُ – فَقَالَ « دُلُّونِى عَلَى قَبْرِهِ ». فَدَلُّوهُ فَصَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنَوِّرُهَا لَهُمْ بِصَلاَتِى عَلَيْهِمْ ».
Dari sobat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa seorang wanita hitam -atau seorang pemuda- biasa menyapu masjid Nabawi pada masa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mendapatinya sehingga dia Shallallahu ‘alaihi wa sallam menanyakannya. Para sobat menjawab, ‘Dia telah meninggal’. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?’ Abu Hurairah berkata, ‘Seolah-olah mereka meremehkan urusannya’. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tunjukkan kuburnya kepadaku’. Lalu mereka menunjukkannya, dia pun kemudian menyalati wanita itu, lalu bersabda, “Sesungguhnya kuburan-kuburan ini dipenuhi kegelapan bagi para penghuninya, dan bersama-sama Allâh Subhanahu wa Ta’ala menyinarinya bagi mereka dengan shalatku terhadap mereka.” [HR. Bukhari, Muslim, dll]

HIMPITAN ALAM KUBUR
Setelah jenazah diletakkan di dalam kubur, maka kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya. Tidak seorang pun yang dapat selamat dari himpitannya. Beberapa hadits membuktikan bahwa kubur menghimpit Sa’ad bin Muadz Radhiyallahu anhu , padahal kematiannya membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit terbuka, serta malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya. Dalam Sunan an-Nasâ’i diriwayatkan dari Ibn Umar Radhiyallahu anhuma bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
هَذَا الَّذِى تَحَرَّكَ لَهُ الْعَرْشُ وَفُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَشَهِدَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْمَلاَئِكَةِ لَقَدْ ضُمَّ ضَمَّةً ثُمَّ فُرِّجَ عَنْهُ
Inilah yang membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit dibuka, dan disaksikan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit (oleh kubur), akan tetapi kemudian dibebaskan.” [Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah ; Lihat Misykâtul Mashâbîh 1/49; Silsilah ash-Shahîhah, no. 1695]
Dalam Musnad Ahmad diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ
Sesungguhnya kubur memiliki himpitan yang bila seseorang selamat darinya, maka (tentu) Saad bin Muâdz telah selamat. [HR. Ahmad, no. 25015; 25400; Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni di dalam Shahîhul Jâmi’ 2/236]
Himpitan kubur in akan menimpa semua orang, termasuk anak kecil. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَوْ أَفْلَتَ أَحَدٌ مِنْ ضَمَّةِ الْقَبْرِ لَنَجَا هَذَا الصَّبِيُّ
Seandainya ada seseorang selamat dari himpitan kubur, maka bocah ini pasti selamat [Mu’jam ath-Thabrani dari Abu Ayyub Radhiyallahu anhu dengan sanad shahih dan riwayat ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jâmi, 5/56]

FITNAH (UJIAN) KUBUR
Jika seorang hamba telah diletakkan di dalam kubur, dua malaikat akan mendatanginya dan menunjukkan pertanyaan-pertanyaan. Inilah yang dimaksud dengan fitnah (ujian) kubur. Dalam hadits shahih riwayat Imam Ahmad rahimahullah dari sobat al-Barro bin ‘Azib Radhiyallahu anhu , Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ:فَيَقُولَانِ لَهُ : مَنْ رَبُّكَ ؟ فَيَقُولُ: رَبِّيَ اللَّهُ فَيَقُولَانِ لَهُ : مَا دِينُكَ ؟ فَيَقُولُ: دِينِيَ الْإِسْلَامُ فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ ؟ فَيَقُولُ هُوَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولَانِ لَهُ : وَمَا يُدْرِيْكَ ؟ فَيَقُولُ: قَرَأْتُ كِتَابَ اللَّهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ فَيُنَادِي مُنَادٍ فِي السَّمَاءِ: أَنْ قَدْ صَدَقَ عَبْدِيفَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ (وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ) وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ , قَالَ: فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ قَالَ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ : أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ , فَيَقُولُ لَهُ : مَنْ أَنْتَ , فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ, فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ, فَيَقُولُ: رَبِّ أَقِمِ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي
Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya, lalu keduanya bertanya, “Siapakah Rabbmu ?” Dia (si mayyit) menjawab, “Rabbku yaitu Allâh”. Kedua malaikat itu bertanya, “Apa agamamu?”Dia menjawab: “Agamaku yaitu al-Islam”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kau ini?” Dia menjawab, “Beliau utusan Allâh”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah ilmumu?” Dia menjawab, “Aku membaca kitab Allâh, saya mengimaninya dan membenarkannya”.
Lalu seorang penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) benar, berilah dia hamparan dari surga, (dan berilah dia pakaian dari surga), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.
Maka datanglah kepadanya basi dan wangi surga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang. Dan datanglah seorang laki-laki berwajah ganteng kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan, “Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (kebaikan)”. Maka ruh orang Mukmin itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu yaitu wajah yang membawa kebaikan?” Dia menjawab, “Aku yaitu amalmu yang shalih”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, tegakkanlah hari kiamat, sehingga saya akan kembali kepada istriku dan hartaku”.
Pertanyaan ini juga dilontarkan kepada orang kafir, sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ : مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا دِينُكَ ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَافْرِشُوا لَهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلَاعُهُ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوءُكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ, فَيَقُولُ: مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالشَّرِّ فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ فَيَقُولُ رَبِّ لَا تُقِمِ السَّاعَةَ
Kemudian ruhnya dikembalikan di dalam jasadnya. Dan dua malaikat mendatanginya dan mendudukannya. Kedua malaikat itu bertanya, “Sipakah Rabbmu?” Dia menjawab: “Hah, hah, saya tidak tahu”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Apakah agamamu?” Dia menjawab, “Hah, hah, saya tidak tahu”.
Kedua malaikat itu bertanya, “Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kau ini?”Dia menjawab: “Hah, hah, saya tidak tahu”.
Lalu penyeru dari langit berseru, “HambaKu telah (berkata) dusta, berilah dia hamparan dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya ke neraka.” Maka panas neraka dan asapnya datang mendatanginya. Dan kuburnya disempitkan, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya, berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan, “Terimalah kabar yang menyusahkanmu ! Inilah harimu yang telah dijanjikan (keburukan) kepadamu”. Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, wajahmu yaitu wajah yang membawa keburukan?” Dia menjawab, “Aku yaitu amalmu yang buruk”. Maka ruh itu berkata, “Rabbku, janganlah Engkau tegakkan hari kiamat”. [Lihat Shahîhul Jâmi’ no: 1672]
Dari hadits yang telah dikemukakan di atas menunjukkan bahwa pertanyaan dalam kubur berlaku untuk umum, baik orang Mukmin maupun kafir.

ADZAB DAN NIKMAT KUBUR
Banyak sekali hadits yang menjelaskan eksistensi adzab dan nikmat kubur. Hal ini telah disepakati oleh Ahlus Sunnah wal Jamâ’ah. Imam Ibnu Abil ‘Izzi rahimahullah , penulis kitab al-Aqîdah ath-Thahâwiyah, berkata, “Telah mutawatir hadits-hadits dari Rasûlullâh wacana eksistensi adzab dan nikmat kubur bagi orang yang berhak mendapatkannya; Demikian juga pertanyaan dua malaikat. Oleh karena itu, wajib meyakini dan mengimani kepastian ini. Dan kita tidak membicarakan bagaimana caranya, karena logika tidak memahami bagaimana caranya, karena keadaan itu tidak dikenal di dunia ini. Syari’at tidaklah datang membawa perkara yang mustahil bagi akal, tetapi terkadang membawa perkara yang membingungkan akal. Karena kembalinya ruh ke jasad (di alam kubur) tidaklah dengan cara yang diketahui di dunia, namun ruh dikembalikan ke jasad dengan cara yang berlainan dengan yang ada di dunia.” [Kitab Syarah al-Aqîdah ath-Thahâwiyah, hlm.450; al-Minhah al-Ilâhiyah fii Tahdzîb Syarh ath-Thahâwiyah, hlm. 238]
Kalangan atheis dan orang-orang Islam yang mengikuti pendapat para filosof mengingkari adanya adzab kubur. Mereka beralasan bahwa setelah membongkar kubur, mereka tidak melihat sama sekali apa yang diberitakan oleh nash-nash syariat. Mereka semua tidak mempercayai apa yang di luar jangkauan ilmu mereka. Mereka menduga bahwa penglihatan mereka dapat melihat segala sesuatu dan indera pendengaran mereka dapat mendengar segala sesuatu, padahal kita ketika ini telah mengetahui beberapa belakang layar alam yang oleh penglihatan dan indera pendengaran kita tidak dapat menangkapnya.
Adapun orang-orang yang beriman kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala akan membenarkan berita-Nya.
Di dalam al-Qur’ân terdapat isyarat-isyarat yang menunjukkan adanya adzab kubur. Antara lain yaitu Firman Allâh Azza wa Jalla wacana Fir’aun dan kaumnya :
وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ ﴿٤٥﴾ النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”. [al-Mukmin/40: 45-46]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata wacana ayat ini, “Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk”, yaitu karam di lautan, kemudian pindah ke neraka Jahim. “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang”, bersama-sama ruh-ruh mereka dihadapkan ke neraka pada waktu pagi dan petang hingga hari kiamat. Jika hari selesai zaman telah terjadi ruh dan jasad mereka berkumpul di neraka. Oleh karena inilah Allâh Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras”, yaitu kepedihannya lebih dahsyat dan siksanya lebih besar. Dan ayat ini merupakan fondasi yang besar dalam pengambilan dalil Ahlus Sunnah terhadap adanya siksaan barzakh di dalam kubur, yaitu firmanNya ‘Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang’. [Tafsir surat al-Mukmin/40: 45-46]
Imam al-Qurthubi t mengatakan, “Mayoritas Ulama menyatakan bahwa penampakan nereka itu terjadi di barzakh, dan itu merupakan dalil penetapan adanya siksa kubur”. [Fathul Bâri 11/233]

SEBAB-SEBAB SIKSA KUBUR
1 )
Sebab-sebab yang menimbulkan seseorang menerima siksa kubur ada dua bagian, mujmal (global) dan mufash-shal (rinci). Sebabnya secara mujmal (global), yaitu kebodohan terhadap Allâh Azza wa Jalla , menyia-nyiakan perintah-Nya, dan menerjang larangan-Nya. Sedangkan sebabnya secara mufash-shal (rinci), yaitu perkara-perkara yang dijelaskan oleh nash-nash sebagai alasannya yaitu siksa kubur.
Di sini akan kami sebutkan di antara alasannya yaitu mufash-shal sehingga kita mampu menjauhinya:
1. Namimah, yaitu memberikan perkataan seseorang kepada orang lain untuk merusak relasi mereka.
2. Tidak menutupi diri ketika buang hajat.
3. Ghulul, yaitu mengambil harta rampasan perang sebelum dibagi oleh imam.
4. Dusta.
5. Memahami al-Qur’ân namun tidak mengamalkannya.
6. Zina
7. Riba
8. Mayit yang ditangisi keluarganya, jikalau jenazah tersebut tidak melarang sebelumnya.




HAL-HAL YANG MENYELAMATKAN DARI SIKSA KUBUR

Perkara yang akan menyelamatkan seseorang dari adzab kubur yakni orang yang mempersiapkan diri sebelum menghadapi maut yang datang tiba-tiba. Di antara persiapan menghadapi maut yakni segera bertaubat, menunaikan kewajiban syariat, memperbanyak amal shalih, memperbaiki akidah, berjihad, berbuat baik pada orang tua, menyambung silaturahim, dan amal-amal shalih lainnya. Dengan amalan tersebut Allâh Azza wa Jalla memberinya jalan keluar dari tiap kesulitan dan kesusahan.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata dengan mengutip hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Abu Hâtim dalam shahih-nya, “Sesungguhnya orang mati dapat mendengar bunyi langkah kaki orang-orang yang pergi meninggalkannya. Jika ia seorang Mukmin, maka shalat berada di bersahabat kepalanya, puasa berada di sebelah kanannya, zakat disebelah kirinya, perbuatan baik ibarat berkata benar, silaturahim, dan perbuatan baik kepada insan berada di bersahabat kaki. Ia lalu didatangi (oleh malaikat) dari arah kepalanya, maka shalat berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari sebelah kanan, maka puasa berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari sebelah kiri, maka zakat berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Kemudian ia didatangi dari arah kedua kakinya, maka perbuatan baik, ibarat berkata benar, silaturahim, dan berbuat baik kepada manusia, berkata, ‘Di arahku tidak ada jalan masuk.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Duduklah.’ Ia pun duduk. Kepadanya ditampakkan bentuk serupa matahari yang hampir terbenam. Ia ditanya, ‘Siapa lelaki ini yang dulu bersama kalian? Apa pendapatmu tentangnya?’ Ia menjawab, ‘Tinggalkan aku, saya ingin shalat.’ Mereka menyahut, ‘Sungguh kau akan melakukannya, tetapi jawablah pertanyaan kami.’ Ia berkata, ‘Apa pertanyaan kalian?’ Mereka menanyakan, ‘Apa pendapatmu wacana lelaki ini yang dulu bersama kalian? Apa persaksianmu terhadapnya?’ Ia menjawab, ‘Aku bersaksi bahwa ia yakni utusan Allâh, dan dia membawa kebenaran dari Allâh.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Dengan dasar keimanan itulah kau telah hidup, dan dengan dasar itu kau telah mati, dan dengan dasar itu pula kau akan dibangkitkan, insya Allâh.’ Kemudian dibukakan baginya pintu surga, lalu dikatakan kepadanya, ‘Ini kawasan tinggalmu di surga dan segala yang telah Allâh siapkan untukmu.’ Ia bertambah senang dan gembira. Kemudian dibukakan pintu neraka, dan dikatakan, ‘Itu yakni kawasan tinggalmu dan segala yang telah Allâh siapkan untukmu (jika kau mendurhakai-Nya).’ Ia bertambah senang dan gembira. Kemudian kuburnya diluaskan seluas tujuh puluh hasta dan diterangi cahaya, jasadnya dikembalikan ibarat semula, dan ruhnya dijadikan di dalam penciptaan yang baik, yaitu burung yang bertengger di pohon surga.”
MEMOHON PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH DARI FITNAH DAN ADZAB KUBUR
Fitnah (ujian) dan adzab kubur yakni problem besar, sehingga Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon tunjangan dari hal itu, baik dalam shalat maupun di luar shalat. Beliau pun sangat menekankan kepada umatnya untuk memohon tunjangan kepada Allâh dari segala fitnah dan azab kubur.
ORANG-ORANG YANG TERPELIHARA DARI UJIAN DAN SIKSA KUBUR
Sebagian kaum Mukmin yang melaksanakan amal-amal besar atau tertimpa petaka besar akan terjaga dari fitnah atau ujian dan azab kubur, Diantara mereka :
Pertama : Orang yang mati syahid.
an-Nasâ’i rahimahullah meriwayatkan dalam Sunan-nya bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Ya Rasûlullâh, mengapa kaum Mukmin diuji dalam kubur kecuali yang mati syahid?” Beliau menjawab, “Cukuplah baginya ujian kilatan pedang di atas kepalanya.” [Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah. Lihat Shahîhul Jâmi’ 4/164]
Kedua : Seseorang yang gugur dikala bertugas jaga di jalan Allah
Fadhdhalah ibn Ubaid meriwayatkan dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , bahwa dia bersabda, “Setiap orang yang meninggal amalnya ditutup, kecuali yang meninggal dikala bertugas jaga di jalan Allâh. Amalnya terus tumbuh hingga hari simpulan zaman dan ia akan aman dari fitnah kubur.” [HR. Tirmidzi dan Abu Dawud; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah. Lihat Misykâtul Mashâbîh 2/355]
Ketiga : Seseorang yang meninggal hari Jum’at
Dalam hadits Abdullah ibn Amru, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap Muslim yang meninggal pada hari Jum’at akan dijaga oleh Yang Mahakuasa dari fitnah kubur.” [HR. Ahmad dan Tirmidzi; Dinyatakan berpengaruh oleh syaikh al-Albâni rahimahullah dalam Ahkâmul Janâiz, hlm. 35]
Keempat : Seseorang yang meninggal alasannya sakit perut
Abdullah bin Yasar Radhiyallahu anhu berkata, “Aku pernah duduk bersama Sulaiman bin Shard dan Khalid ibn ‘Urafthah. Mereka menceritakan bahwa ada seorang lelaki yang meninggal alasannya sakit perut. Keduanya ingin menyaksikan jenazahnya. Salah satunya mengatakan kepada yang lain, ‘Bukankah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Orang yang meninggal alasannya sakit perut tidak akan diadzab di dalam kubur.’ Yang satunya menjawab, ‘Engkau benar.’ [HR. an-Nasa’i dan Tirmidzi; dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah saw.

wallahua'lam...


MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget