Berjabat tangan adalah suatu hal yang disunnahkan dalam pedoman islam. Rasulullah saw senantiasa menjabat tangan para sahabatnya dikala bertemu dengan Anas r.a dan Asy-Sya’bi rahimahullah berkata:
“Qatadah berkata, ‘Aku bertanya kepada Anda bin Malik, Apakah bersalaman itu terbiasa ada pada para teman Nabi saw? Anas menjawab “ya”
“Qatadah berkata, ‘Aku bertanya kepada Anda bin Malik, Apakah bersalaman itu terbiasa ada pada para teman Nabi saw? Anas menjawab “ya”
(HR Bukhari dan Turmudzi)
Dengan berjabat sebetulnya dapat menyingkirkan kedengkian, dendam dan kebencian. Rasulullah saw bersabda,
“Berjabat tanganlah kau niscaya kedengkian akan hilang, dan saling memberi hadiahlah kau niscaya akan saling mencintai dan hilanglah sifat kedengkian” (HR Imam Malik)
Dengan berjabat sebetulnya dapat menyingkirkan kedengkian, dendam dan kebencian. Rasulullah saw bersabda,
“Berjabat tanganlah kau niscaya kedengkian akan hilang, dan saling memberi hadiahlah kau niscaya akan saling mencintai dan hilanglah sifat kedengkian” (HR Imam Malik)
Hukum Berjabat Tangan Setelah Shalat
Hadis hadis
Advertisement
tersebut membuktikan kebaikan dan keutamaan berjabat tangan. Akan tetapi, apakah ada tuntunan Rasulullah saw perihal berjabat tangan dikala tamat salat?
Jika ditelusuri pada litaratur atau kitab-kitab hadis dan fiqih, belum ditemukan hadis yang menjelaskan perihal berjabat tangan setelah tamat salat. Rasulullah hanya memerintahkan bila tamat shalat supaya berzikir dan berdoa, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Ibnu Abbas:
“Nabi saw, setiap kali tamat melaksanakan salat wajib senantiasa mengucapkan, “Tiada Tuhan yang pantas disembah kecuali Tuhan semata, tiada yang menyekutukan-Nya, hanya bagi-Nyalah kerajaan, hanya bagi-Nyalah segala puja dan puji dan Dia bisa melaksanakan segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan dan tiada yang dapat menunjukkan apa yang Enkau halangi, dan tiada bermanfaat kekayaan di dunia bagi pemiliknya dari azab-Mu” (HR Bukhari dan Muslim)
Jadi, berdasarkan hadis di atas bahwa yang diperintahkan setelah salat yaitu berzikir dan berdoa, bukan berjabat tangan.
Oleh alasannya yaitu itu, berjabat tangan setelah salat tidak ada tuntutannya. Jika ingin berjabat tangan alasannya yaitu adanya keutamaan yang besar, dapat dilaksanakan setelah tamat berzikir dan berdoa.
Jika ditelusuri pada litaratur atau kitab-kitab hadis dan fiqih, belum ditemukan hadis yang menjelaskan perihal berjabat tangan setelah tamat salat. Rasulullah hanya memerintahkan bila tamat shalat supaya berzikir dan berdoa, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Ibnu Abbas:
“Nabi saw, setiap kali tamat melaksanakan salat wajib senantiasa mengucapkan, “Tiada Tuhan yang pantas disembah kecuali Tuhan semata, tiada yang menyekutukan-Nya, hanya bagi-Nyalah kerajaan, hanya bagi-Nyalah segala puja dan puji dan Dia bisa melaksanakan segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan dan tiada yang dapat menunjukkan apa yang Enkau halangi, dan tiada bermanfaat kekayaan di dunia bagi pemiliknya dari azab-Mu” (HR Bukhari dan Muslim)
Jadi, berdasarkan hadis di atas bahwa yang diperintahkan setelah salat yaitu berzikir dan berdoa, bukan berjabat tangan.
Oleh alasannya yaitu itu, berjabat tangan setelah salat tidak ada tuntutannya. Jika ingin berjabat tangan alasannya yaitu adanya keutamaan yang besar, dapat dilaksanakan setelah tamat berzikir dan berdoa.
semoga bermanfaaat untuk kita semua dan somoga diterima oleh allah swt amin...
Posting Komentar