Apakah Jin Mempunyai Pengaruh terhadap Manusia?
Sesungguhnya ayat dingklik itu bila dibaca oleh insan di suatu malam maka akan selalu ada penjaga dari Yang Mahakuasa terhadap dirinya..
Tidak diragukan lagi bahwa jin mempunyai pengaruh terhadap insan dengan menunjukkan penderitaan yang adakala hingga membunuh. Bisa jadi mereka menyakitinya dengan melempar watu dan mampu jadi mereka menakut-nakuti insan dan sebagainya, sebagaimana yang diterangkan sunah dan dibuktikan oleh kenyataan.
Ada sebuah riwayat bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan sebagian sobat untuk pergi ke keluarganya pada salah satu perang –saya kira ini ialah perang Khandaq– dan ada seorang cowok yang gres saja menikah. Ketika dia hingga di rumah, istrinya berada di pintu dan dia tidak menyukai sikap istrinya (yang berada di luar pintu). Selanjutnya istrinya berkata kepadanya: “Masuklah!” Lalu dia masuk, sedangkan seekor ular melingkar di atas daerah tidurnya, sedangkan dia membawa sebuah tombak, maka dia menyerang ular itu dengan tombak tersebut hingga matilah ular itu.
Di dikala itu juga –yaitu dikala matinya ular tersebut– laki-laki itu pun mati, tidak diketahui mana di antara keduanya yang mati terlebih dahulu, ular ataukah laki-laki tersebut. Ketika kabar itu hingga kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam lalu ia melarang membunuh jin yang ada di dalam rumah kecuali Al-Abtar danDzut Tufataian (namanya jin –edt).
Ini ialah dalil (bukti) bahwa jin adakala bertindak aniaya dan menyakiti insan sebagaimana kenyataan menjadi saksi akan hal itu. Berita tersebut telah mutawatir dan tersebar luas, bahwa insan adakala datang ke bangunan renta yang sudah runtuh lalu dilempari dengan watu sedangkan dia tidak melihat seorang pun insan di bangunan runtuh tersebut. Dan adakala dia mendengar suara-suara, adakala mendengar bunyi pohon-pohon berdesis dan semacamnya, yang tidak menyenangkan serta membuat tidak nyaman.
Begitu pula, adakala jin itu masuk ke jasad manusia, baik karena mencintainya atau untuk maksud menyakiti, atau karena sebab-sebab lain. Yang mengisyaratkan hal tersebut ialah firman Allah ‘azza wa jalla:
الَّØ°ِينَ ÙŠَØ£ْÙƒُلوُÙ†َ الرِّبَا لاَ ÙŠَÙ‚ُومُونَ Ø¥ِلاَّ ÙƒَÙ…َا ÙŠَÙ‚ُومُ الَّØ°ِÙŠ ÙŠَتَØ®َبَّØ·ُÙ‡ُ الشَّÙŠْØ·َانُ Ù…ِÙ†َ الْÙ…َسِّ
‘Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan menyerupai berdirinya orang yang kemasukan syaithan lantaran (tekanan) penyakit gila.’ (QS. Al-Baqarah: 275)
Dalam hal semacam ini adakala jin berbicara dari dalam diri insan tersebut dan berdialog dengan orang yang membacakan ayat-ayat Al Alquran terhadapnya. Dan barangkali orang yang membacakan itu mengambil kesepakatan terhadapnya biar dia tidak kembali dan sebagainya, hal-hal yang telah tersebar luas di kalangan manusia.
Berpijak dari sini maka pemberian yang mampu menahan kejahatan jin ialah hendaknya insan membaca doa-doa yang diterangkan sunnah yang mampu melindungi dari gangguan mereka, menyerupai ayat kursi.
Sesungguhnya ayat dingklik itu bila dibaca oleh insan di suatu malam maka akan selalu ada penjaga dari Yang Mahakuasa terhadap dirinya, dan tidak ada satu syaithan pun yang akan mendekati dirinya hingga Shubuh.
Demikian info seputar jin dan manusia...semoga bermanfaat amin...
Posting Komentar