Tips Mengatasi Rasa Malas
Mengerjakan Shalat
Siang tadi seorang mahasiswi yang kebetulan pernah berguru di sekolah tempatku mengajar mengajak chating via instagram. “Pak ingin curhat lagi,” katanya. “Boleh, biar simple, via inbox massanger aja yah?” jawabku. “Pak simpulan akibat ini saya malas mengerjakan shalat”. Demikian kesimpulan keluhannya yang disampaikan di facebook massanger.
Jawaban dari chating itu balasannya saya ramu menjadi sebuah goresan pena sederhana, alasannya yakni mampu jadi, apa yang dialami oleh mahasiswi tadi juga dialami banyak orang. Satu hal yang patut disyukuri saat menyadari bahwa rasa malas mengerjakan shalat itu sudah tidak menyenangkan, itu yakni hal yang positif. Banyak orang malas mengerjakan shalat tapi justeru tidak sadar akan hal itu. Mereka menikmati rasa malas itu berlarut-larut hingga balasannya menjadi penyakit akut.
Semua orang mungkin akan mengalami hal berbeda sehingga rasa malas mengerjakan shalat bercokol dalam dirinya. Dengan demikian tips mengatasi rasa malas mengerjakan shalat sejatinya membongkar akar rasa malas itu muncul apalagi alasannya yakni terkait ibadah. Berikut tps mengatasi rasa malas mengerjakan shalat:
PERTAMA
kurangi pikiran perihal hal duniawi.Ada banyak hal yang kita perbuat dalam keseharian. Sayangnya hampir semua untuk urusan badani, dan duniawi kita. Urusan itu membuat pikiran kita diporsir jauh dan lebih banyak dibanding urusan darul abadi secara langsung. Tak tanggung, bukan hanya rasa malas yang muncul, tapi juga pikiran kita akan kehidupan darul abadi dilupakan.
Sejak berdiri memikirkan kuliah, pekerjaan, makanan, make up, gadget, dan urusan lain. Kita lupa kalau semua itu akan fana dan akan binasa. Kehidupan kekal hanyalah di akhirat. Jika diibaratkan dunia yakni tangan, coba letakkan tangan terlalu akrab dengan mata, jangankan hal lain, tangan itu sendiri juga bakal tak akan kelihatan.
KEDUA
antisipasi hawa nafsu baik nafsu makan, nafsu marah, dan nafsu lainnya.
“Inna Nafsa la ammaratun bi suu’i”, bekerjsama hawa nafsu mengajak kita kepada keburukan. Keburukan itu bukan hanya rasa malas tapi juga lupa akan kehadiraNya, lupa akan kemahakuasaaNya. Musuh terbesar kita yakni hawa nafsu. Melalui nafsulah setan akan mudah memengaruhi kita ke arah keburukan.
Terkadang banyak orang yang tak sadar bahwa mereka telah jauh dari jalan kebenaran. Jika ditegur justeru melawan dan berargumen selayaknya orang cerdas. Tipe mirip ini yakni tanda kedurhakaan yang sumbernya dari hawa nafsu. Jauhi hal tersebut, alasannya yakni tidak hanya terkait urusan rasa malas mengerjakan shalat, tapi jauh pada hal fatal lainnya.
KETIGA
Tekad berpengaruh dan mantapkan kepercayaan bahwa shalat yakni kewajiban.
Shalat terbagi dalam 3 tingkatan. Pertama shalat itu dipandang sebagai kewajiban. Ini yakni tingkatan terendah seorang hamba dalam melakukan shalat. Kedua, shalat sudah dianggap sebagai kebutuhan. Ini jenjang kedua. Pada tahap ini shalat akan bersanding bersama kebutuhan pokok lainnya, jadi akan sulit ditinggalkan. Dan ketiga, shalat yakni kenikmatan. Tak ada yang membuang kenikmatan dengan sia-sia, kenikmatan akan dikejar dengan sekuat tenaga.
Hal ini akan sulit kalau poin pertama dan kedua tidak teratasi. Jika perhatian terhadap dunia, dan hawa nafsu masih menguasai, tekad untuk melakukan kewajiban juga akan sulit dilaksanakan. Laksanakan kewajiban shalat sebisa mungkin. Meski dilaksanakan dengan cepat, tergesa, kesiangan, dll. Yakinkan shalat itu yakni kewajiban semoga kelak shalat itu menjadi kenikmatan.
KEEMPAT
jangan mencoba menunda meski sekali.Ala mampu alasannya yakni biasa. Kesadaran bahwa shalat yakni wajib dan harus dilakukan akan mampu luntur dengan menunda shalat lalu meninggalkannya. Kok bisa? Ini duduk perkara kebiasaan dan iblis berperan di dalamnya. Saat sibuk, “biarlah tunda sejenak” Itu dalam pikiran kita. Pekerjaan sukses. Munculah dalam pikiran kita, “kemaren shalat ditunda gk apa apa kok, tunda lagi ahhh.” Begitu seterusnya.
KELIMA
Lakukan shalat sunnah terutama shalat sunnah rawatib.
Shalat mirip makanan. Shalat fardhu itu makanan pokok. Ibarat makanan shalat fardhu itu nasi. Tentu tak enak makan kalau cuma nasi. Kita butuh sayur, ikan, kerupuk, sambal, dll. Nah, hadirlah makanan bukan pokok atau makanan sunnah. Demikian pula dalam shalat. Kenikmatan ada pada shalat sunnah. Rasa nikmatnya shalat kalau yang pokok dibarengi dengan yang sunnah.
Selain itu, shalat sunnah juga akan melatih diri melawan kekuatan besar rasa malas. Rasa malas akan dihilangkan dengan pekerjaan berat pada awalnya. Shalat sunnah akan terasa sulit, selain banyak juga menambah jumlah rakaat, tapi di situlah belakang layar membungkam rasa malas itu.
Demikianlah sedikit artikel yang membahas perihal tips mengatasi rasa malas mengerjakan sholat, semoga dengan tips ini rasa malas untuk mengerjakan sholat...supaya tidak malas lagi amin..
Silahkan di coba .. ..!!!
Posting Komentar